Senin, 22 September 2008

PENGERTIAN JURNALISTIK


Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis.

Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.

1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.

Informasi : News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l. berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita investigasi (investigative news), dan sebagainya.

Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.

Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.

Penyusunan Informasi

Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.

Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:

1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.

2. Menguasai bidang liputan (beat).

3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

Teknis pembuatannya terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:

1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan.

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan naskah.

4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.

Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Penyebarluasan Informasi

Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (Business Department) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.

Media Massa

Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).

Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak (Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.

Produk Utama Jurnalistik: Berita

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature.

Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.

Tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)

2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Mengenal JURNALISTIK


Siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia. pameo ini sering kali diungkapkan untuk menekankan pentingnya informasi. Menguasai informasi tidak hanya melihat apa yang tertulis, tapi jauh dari itu, kita juga harus mengamati sesuatu yang tersirat dari tulisan yang kita baca. Dibawah ini saya tuliskan jenis-jenis tulisan yang ada di media massa untuk melihat secara jernih, apa yang sebenarnya menjadi santapan sehari-hari kita melalui media massa yan kita baca.


Tajuk
Tajuk sering juga disebut induk karangan (berasal dari bahasa belanda hoofd artikel), editorial atau leader (Istilah ini banyak di gunakan di negara yang pernah dipengaruhi Inggris misalnya the economist sedangkan istilah editorial umumnya dipakai oleh penerbitan Amerika). Seperti halnya berita dan kolom, tajuk seringkali dijadikan acuan kewibawaan sebuah media, hal; ini terjadi karena tajuk mewakili opini/sikap media yang berada di belakang media tersebut.

Bentuk-bentuk tajuk dapat berupa sekedar memberikan informasi, menjelaskan atau memberikan intrepretasi mengenai sebuah kejadian, argumentatif, sifatnya analitis, mendorong Aksi, bersifat jihad, persuasive, memuji ataupun menghibur.


Kolom
Kolom sebagai forum diskusi mempunyai tempat terpandang dalam pers Indonesia. Ia ikut membentuk aliran utama pemikiran intelektual yang tengah berkembang dalam masyarakat. Kolom hanya menyoroti fakta dan datanya yang telah dimuat berita. Sebuah kolom mungkin hanya memberikan sebuah pandangan atau penilaian, penekanan pada segi tertentu dan melihat kecendrungannya. Penulisan kolom disertai dengan nama penulisnya dan biasanya ditulis oleh orang luar yang memiliki keahlian sesuai dengan tulisannya.
Kolom biasanya bercorak komis,komedis, anekdotis atau humoris, bahkan sarkastis atau bisa satiris. sehingga jenis tulisan ini lebih otonom.

Tema kolom bisa sama dengan laporan utama, tapi bisa juga tidak. Dalam koran dikenali kekhususannya karena letak halamannya (editorial page), halaman ini biasanya diletakkan pula tajuk rencana dan opini para tokoh masyarakat yang bisa berbeda nadanya dengan editorial (opposite editorial).

Isi kolom bisa bermacam-macam, mulai dari analisa, renungan atau sekedar komentar. Gaya penulisannya pun sangat bebas baik secara humor maupun reflektif.


Pojok
Berisi komentar singkat mengenai topik yang sedang hangat. Komentar bisa humor, namun punya sindiran tajam. Jenis ini misalnya Berabe untuk Harian Kedaulatan Rakyat, Pecut untuk Jawa Pos, dsb.


Opini
Tulisan berupa opini berisi gagasan, ulasan, dan kritik terhadap sebuah permasalah yang ditulis dalam bahasa ilmiah populer. Tulisan ini juga menyediakan solusi.
Memilah perbedaan antara fakta dan opini melahirkan jurnalisme evaluatif (berperan mengevaluasi birokrasi, para pejabat pemerintah dan realitas sosial yang lain) serta jurnalisme partisan (memperjuangkan kebenaran versi media bersangkutan).

Berita
Secara sederhana, berita mengandung unsur 5W + 1H (what, why, when, where, who dan how). Berita mengandung muatan nilai dan kepentingan dari pengasuh (manajemen, wartawan, karyawan), pendukung (pembaca, pemasang iklan), sehingga setiap kelompok penerbitan punya visi dan misi tertentu, meski dikemas dengan label independent.
Fungsi pemberitaan bukanlah untuk memperingatkan, menginstruksikan maupun membuat tercengang pembacanya. Berita harus bermanfaat tidak hany memberitahu saja. Agar bermanfaat berita diusahakan sebagai pengetahuan umum dan alat kontrol sosial.

Batasan berita mengatakan when a dog bites a man that’s not news but when a man bites a dog that is news. Filosofi berita semacam ini bertolak dari negatif thinking, filosofi ini banyak dianut oleh pers liberal. Dan biasanya memakai motto bad news is a good news. Unsur-unsur kelayakan berita meliputi unsur akibat, jarak, prominence, drama, konflik, keanehan, baru (aktual). Dalam praktek nilai berita diukur dengan angka, skor tertinggi untuk nilai penting dan aktual misalnya cocok untuk rubrik laporan utama, sedangkan manusiawinya menonjol cocok untuk berita kisah (feature).


Secara fisik, unsur berita terdiri atas : headline (bisa juga dilengkapi anak judul), dateline (menampilkan nama media, tempat dan tanggal2 ), lead dan body.
Secara umum struktur penulisan berita terdiri atas bentuk piramida terbalik (cocok untuk straigh news) dan blok (sosok untuk feature). Ragam berita meliputi berita langsung (straigh news), berita ringan (soft news), berita kisah (feature), kolom (coulomn), pojok dan editorial.